Senin, 24 November 2014

Pedoman Penyusunan Skripsi (For Elementary School Teacher Education)



PENGAJUAN, PEMBIMBINGAN, DAN
PENGGANTIAN PEMBIMBING SKRIPSI



A.  Pengajuan Skripsi
1.   Persyaratan Akademik Pengajuan Skripsi
Mahasiswa yang dapat mengajukan dan menyusun skripsi adalah mahasiswa yang telah  memenuhi persyaratan akademik sebagai berikut:
a.   telah mengambil mata kuliah sebanyak 120 SKS dengan IPK sementara minimal 2,5;
b.   telah menempuh mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan, Penelitian Tindakan Kelas, Statistik Dasar, dan Evaluasi Pendidikan, dengan nilai masing-masing minimal C; dan
c.   telah lulus semua mata kuliah universitas (MKU).

2.   Persyaratan Dosen Pembimbing Skripsi
Penyusunan skripsi oleh mahasiswa dilakukan dibawah bimbingan dua orang dosen pembimbing skripsi. Pembimbing skripsi terdiri atas pembimbing utama dan pembimbing pendamping. Persyaratan kedua pembimbing adalah sebagai berikut:
a.   Persyaratan Pembimbing Utama
1)  Pembimbing Utama merupakan dosen program studi PGSD FKIP Universitas Bengkulu. Dalam keadaan tertentu, Pembimbing Utama boleh dosen program studi lain.
2)  Pembimbing Utama minimal menduduki jabatan fungsional Lektor Kepala berkualifikasi S2 (Magister) atau menduduki jabatan fungsional Lektor berkualifikasi S3 (doktor), serta memiliki latar belakang pendidikan relevan dengan tema skripsi mahasiswa yang dibimbing.

3)  Dalam keadaan tertentu, Ketua Jurusan/Ketua Program Studi dapat menunjuk dosen yang menduduki jabatan fungsional Lektor berkualifikasi S2 sebagai Pembimbing Utama.

b.   Persyaratan Pembimbing Pendamping
1)  Pembimbing Pendamping merupakan dosen Program Studi PGSD FKIP Universitas Bengkulu.
2)  Pembimbing Pendamping minimal menduduki jabatan fungsional Asisten Ahli dan berkualifikasi S-2 (Magister).

3.   Langkah-langkah Penentuan Pembimbing Skripsi
Penentuan Pembimbing Skripsi mahasiswa dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a.   Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik, mengajukan dua buah Kerangka Usulan Penelitian (format terlampir pada Lampiran 2.1) ke program studi.
b.   Program studi menelaah Kerangka Usulan Penelitian yang diajukan mahasiswa untuk mengecek keotentikan, keterbaruan, dan kesesuaiannya dengan ruang lingkup skripsi bidang Pendidikan Dasar.
c.   Program studi menentukan pembimbing skripsi (PU dan PP) berdasarkan kesesuaian usulan dengan bidang keahlian dosen dan proporsi pembagian tugas dosen.

B.  Pembimbingan Skripsi
1.   Persiapan Pembimbingan
Mahasiswa yang akan menyusun skripsi harus melakukan persiapan terlebih dahulu. Persiapan yang harus dilakukan mahasiswa adalah sebagai berikut:
a.   menyiapkan Buku/Kartu Bimbingan Skripsi;
b.   menyiapkan Buku Panduan Penyusunan Skripsi;
c.   menyiapkan Kerangka Usulan Penelitian;
d.   menyiapkan bahan-bahan pendukung penulisan skripsi, seperti buku rujukan, artikel jurnal, majalah, koran, dan lain sebagainya.

2.   Pelaksanaan Pembimbingan
Pelaksanaan pembimbingan penyusunan skripsi harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ketentuan pelaksanaan pembimbingan penyusunan skripsi adalah sebagai berikut:
a.   Proses pembimbingan dapat dimulai sejak ditetapkannya pembimbing skripsi oleh Ketua Program Studi.
b.   Pelaksanaan pembimbingan skripsi dilaksanakan di kampus Universitas Bengkulu pada jam dan hari kerja.
c.   Setiap kali melakukan bimbingan, mahasiswa harus membawa Buku/Kartu Bimbingan Skripsi.
d.   Setiap kali melakukan bimbingan, mahasiswa harus mencatat tanggal, topik, dan hasil bimbingan pada Buku/Kartu Bimbingan Skripsi.
e.   Setiap kali melakukan bimbingan, Buku/Kartu Bimbingan Skripsi harus ditandatangani oleh Pembimbing Skripsi dan mahasiswa yang bersangkutan.
f.    Urutan topik bimbingan disesuaikan dengan kesepakatan antara dosen pembimbing dengan mahasiswa bersangkutan.

C.  Penggantian Pembimbing Skripsi
1.   Alasan Penggantian Pembimbing Skripsi
Pembimbing Skripsi (PU dan PP) hanya dapat diganti jika terjadi hal-hal sebagai berikut:
a.   Pembimbing Skripsi berhalangan membimbing mahasiswa menyusun skripsi selama tiga bulan berturut-turut atau lebih.
b.   Kegiatan pembimbingan yang dilakukan Pembimbing Skripsi tidak sesuai  dengan ketentuan yang berlaku sebagaimana tertuang dalam Buku Panduan Akademik Universitas Bengkulu, Manual Mutu Akademik FKIP Universitas Bengkulu, dan Manual Mutu Akademik Program Studi PGSD FKIP Universitas Bengkulu.
c.   Pembimbing Skripsi menuntut mahasiswa melakukan suatu tindakan atau perbuatan diluar kewajiban mahasiswa untuk melakukannya.

d.   Pembimbing Skripsi mengundurkan diri dari tugasnya sebagai pembimbing.

2.   Prosedur Penggantian Pembimbing Skripsi
Penggantian Pembimbing Skripsi dilakukan melalui prosedur berikut ini:
a.   Apabila alasan penggantian berupa butir a, b, dan c sebagaimana disebutkan di atas, maka mahasiswa dapat mengajukan usul penggantian pembimbing skripsi dengan cara membuat Surat Permohonan Penggantian Pembimbing Skripsi (format terlampir pada Lampiran 2.2) yang ditujukan kepada Ketua Program Studi, disertai dengan alasan penggantiannya.
b.   Apabila alasan penggantian dikarenakan Pembimbing Skripsi mengundurkan diri (butir d), surat permohonan mahasiswa harus disertai dengan Surat Pernyataan Pengunduran Diri dari Pembimbing Skripsi (format terlampir pada Lampiran 2.3).
c.   Ketua Program Studi mengecek kebenaran alasan penggantian Pembimbing Skripsi sebagaimana dicantumkan mahasiwa pada surat permohonannya.
d.   Apabila alasan yang dikemukakan mahasiswa terbukti kebenarannya, maka Ketua Program Studi dapat mengganti Pembimbing Skripsi mahasiswa bersangkutan.
e.   Apabila alasan yang dikemukakan mahasiswa tidak terbukti kebenarannya, atau mahasiswa bersangkutan tidak dapat menunjukkan bukti pendukung, maka Ketua Program Studi tidak dapat mengganti Pembimbing Skripsi mahasiswa bersangkutan. Mahasiswa yang bersangkutan harus melanjutkan kegiatan pembimbingan dengan pembimbing skripsi yang lama.



Lampiran 2.1. Format Kerangka Awal Proposal Penelitian


KERANGKA USULAN PENELITIAN
Nama : _______________________________
NPM : _______________________________

Rumusan usulan penelitian dibuat dalam bentuk outline yang memuat hal-hal berikut ini.
A.    Topik atau isu yang ingin diteliti (harus sesuai dengan ruang lingkup penelitian di pendidikan dasar).
B.    Permasalahan yang melatarbelakangi kenapa topik/isu tersebut penting untuk diteliti (berdasarkan kajian terhadap berbagai hasil penelitian terbaru, atau hasil analisis terhadap kondisi nyata di lapangan).
C.    Pernyataan tentang keorisinilan/kebaruan rencana penelitian (sesuatu yang baru dalam penelitian ini yang membedakannya dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan).
D.    Pendekatan/jenis penelitian yang akan digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. (misalnya penelitian kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya).










Lampiran 2.2. Format Permohonan Penggantian Pembimbing Skripsi


PERMOHONAN PENGGANTIAN PEMBIMBING SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama                             :  ___________________________
NPM                              :  ___________________________
Judul Proposal Skripsi   :  ______________________________________
_________________________________________________________

Dengan ini mengajukan permohonan penggantian pembimbing skripsi atas nama:

Nama                             :  ____________________________
NIP                                :  ____________________________
Status Pembimbingan    :  Pembimbing Utama/ Pembimbing Pendamping*

dikarenakan yang bersangkutan ... (kemukakan alasan penggantian pembimbing).

Sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu, bersama ini saya lampirkan Surat Pernyataan Kesediaan Penggantian Pembimbing Skripsi dari dosen yang bersangkutan.

Demikianlah surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.

Keterangan:
*. Coret salah satu

Bengkulu, .................... 2014
Hormat Saya,



(Nama Mahasiswa)
NPM......................



Lampiran 2.3.      Format Surat Pernyataan Pengunduran Diri dari Pembimbing Skripsi.


PERNYATAAN PENGUNDURAN DIRI SEBAGAI PEMBIMBING SKRIPSI



Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama                             :  ___________________________
NIP                                :  ___________________________
Status Pembimbingan    : Pembimbing Utama/Pembimbing Pendamping*           

Dengan ini menyatakan mengundurkan diri dari pembimbing skripsi mahasiswa atas nama:

Nama                             :  ____________________________
NIP                                :  ____________________________
Judul Penelitian              :  ______________________________________
_______________________________________________________________________________________     
dikarenakan ... (kemukakan alasan pengunduran diri).

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Keterangan:
*. Coret salah satu

Bengkulu, ................... 2014
Yang Membuat Pernyataan,



(Nama Pembimbing Skripsi)
NIP......................











SISTEMATIKA SKRIPSI


Skripsi lengkap terdiri atas tiga bagian utama yaitu bagian pembuka, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian pembuka meliputi sampul, halaman pengesahan, pernyataan keaslian skripsi, ucapan terima kasih, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bagian isi meliputi pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran. Bagian akhir meliputi daftar pustaka, riwayat hidup, dan lampiran-lampiran. Sistematika skripsi hanya meliputi bagian inti skripsi yaitu bagian isi.

A.  Pendahuluan
Penulisan skripsi dilakukan dalam rangka memecahkan masalah secara ilmiah dan/atau membangun teori melalui penelitian. Oleh karena itu, penulisan skripsi harus dimulai dengan penjabaran tentang masalah yang akan dipecahkan melalui penelitian tersebut. Penjabaran tentang masalah penelitian termuat dalam bagian pendahuluan. Pendahuluan sekurang-kurangnya berisi latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian. Rincian setiap bagian tersebut adalah sebagai berikut.

1.   Latar Belakang
Latar belakang berisi alasan kenapa penelitian dilakukan, biasanya berawal dengan identifikasi masalah. Masalah adalah kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi nyata saat ini. Di dalam latar belakang, dipaparkan bagaimana sebuah masalah muncul, apakah berdasarkan hasil analisis kesenjangan kenyataan di lapangan dengan kondisi ideal yang diharapkan, ataukah hasil kajian terhadap hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang belum mencapai kondisi ideal yang diharapkan. Dalam latar belakang perlu dikemukakan teori yang sedang berkembang, hasil-hasil penelitian relevan, kesimpulan seminar/diskusi ilmiah, hasil studi pendahuluan,

serta pengalaman atau pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang kokoh.

2.   Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya melalui penelitian. Rumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya/pernyataan. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis dan sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

3.   Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Tujuan penelitian mengacu pada rumusan masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan dengan mengungkapkan kalimat tanya, sedangkan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.

B.  Kajian Pustaka
Permasalahan yang dikemukakan pada bagian pendahuluan dicarikan pemecahannya melalui kajian terhadap pustaka yang relevan. Kajian pustaka ini tujuannya adalah memecahkan masalah secara teoritis. Muara dari sebuah kajian pustaka adalah hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang ingin dipecahkan. Hipotesis ini perlu dibuktikan melalui penelitian lebih lanjut. Kajian pustaka sekurang-kurangnya memuat kerangka teoritis, kerangka berpikir, asumsi penelitian, dan hipotesis penelitian. Secara singkat isi pada masing-masing aspek tersebut diuraikan berikut ini

1.   Kerangka Teoretis
Kerangka teoritis memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoritis tentang objek (variabel) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis yang diajukan dalam bab yang mendahuluinya. Untuk dapat memberikan deskripsi teoritis terhadap variabel yang diteliti, maka diperlukan adanya kajian teori yang mendalam.
Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal penelitian, disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, artikel di internet, dan sebagainya. Akan lebih baik kajian teoritis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada temuan penelitian. Sumber sekunder dapat digunakan sebagai penunjang.
Penulisan bahan pustaka didasarkan pada dua kriteria (1) prinsip kemutakhiran dan (2) prinsip relevansi. Mutakhir mengacu pada referensi yang refresentatif, relevansi merujuk pada pustaka yang terkait erat dengan masalah yang diteliti.

2.   Kerangka Pikir
Kerangka pikir memuat rumusan dari teori yang relevan. Peneliti diharapkan mengintegrasikan teori-teori yang telah diuraikan pada kerangka teoritis dalam bentuk kerangka berpikir sebagai landasan dalam melakukan penelitian.

3.   Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian berdasarkan kajian pustaka. Asumsi dapat bersifat substantif dan metodologis. Asumsi substantif berhubungan dengan permasalahan penelitian, sedangkan asumsi metodologis berkenaan dengan metodologi penelitian.


C.  Metode Penelitian
Metode penelitian sekurang-kurangnya mencakup jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Uraian setiap butir tersebut adalah  sebagai berikut.

1.   Jenis Penelitian
Jenis penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian maupun sifat penelitian. Metode penelitian meliputi penelitian eksploratif, eksplanatoris, survey, eksperimen, atau yang lainnya. Pada subbab ini berisi penjelasan tentang jenis penelitian dan variabel penelitian, serta sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut.
2.   Populasi dan Sampel
Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan memakai sampel sebagai subjek penelitian. Akan tetapi jika sasaran penelitian adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian.
Karakteristik populasi harus jelas sehingga dapat ditentukan jumlah sampel dan cara pengambilan sampel dengan tepat. Tujuannya adalah agar sampel yang dipilih benar-benar representatif, artinya dapat mencerminkan keadaan populasi secara cermat. Dengan demikian, hal-hal yang perlu dijelaskan dalam bagian populasi dan sampel meliputi (a) Identifikasi dan batasan-batasan tentang populasi atau subjek penelitian, (b) prosedur dan teknik pengambilan sampel, (c) besarnya sampel.

1.       Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi fokus dalam suatu penelitian. Variabel merupakan sebuah konsep yang mempunyai nilai yang bermacam-macam. Variabel dibagi dua yaitu variabel kualitatif dan variabel kuantitatif. Variabel kuantitatif

diklasifikasikan menjadi dua yaitu variabel diskrit dan variabel kontinu.
Dalam skripsi mahasiswa PGSD, minimal mencakup dua variabel penelitian. Dua variabel ini bisa dua-duanya variabel kualitatif, dua-duanya variabel kuantitatif, atau kombinasi antara variabel kualitatif dan variabel kuantitatif.

2.   Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya perbedaan terhadap istilah atau variabel yang digunakan. Selain itu dapat memberi penegasan konsep dan konstruk yang diselidiki guna memudahkan pengukurannya.
Definisi operasional ini merupakan definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan.

3.   Instrumen Penelitian
Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan instrumen pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian.
Instrumen yang digunakan harus memenuhi persyaratan reliabilitas maupun validitasnya. Selain itu perlu diungkapkan juga cara pemberian skor atau kode terhadap masing-masing butir pertanyaan-pertanyaan. Untuk alat dan bahan harus disebutkan secara cermat spesifikasi teknis alat yang digunakan dan karakteristik bahan yang dipakai.

4.   Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menguraikan (a) langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data, (b) kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data, (c) jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data. Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pelaksana

pengumpulan data perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya mempersiapkannya untuk menjalankan tugas.

5.   Teknik Analisis Data
Teknik analisis data disesuaikan dengan jenis penelitian. Jika penelitian bersifat kualitatif, maka teknik analisis datanya dapat berupa deskriptif, evaluatif. Sementara itu, jika penelitiannya bersifat kuantitatif, maka analisis datanya berupa perhitungan statistik.
Pada teknik analisis data penelitian kuantitatif, diuraikan tentang jenis statistik yang digunakan. Ada dua jenis statistik yang dapat dipilh, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial yang meliputi statistik parametrik dan nonparametrik. Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu, yang penting untuk diperhatikan dalam analisis data adalah ketepatan teknik analisisnya, bukan kecanggihannya. Di samping penjelasan tentang jenis atau teknik analisis data yang digunakan perlu juga dijelaskan alasan pemilihannya.

D.  Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahasan dimaksudkan untuk:
1.   menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai. Dalam upaya menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian harus disimpulkan secara eksplisit hasil-hasil yang diperoleh;
2.   menafsirkan temuan-temuan penelitian, dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada;
3.   mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah mapan. Hal ini dilakukan dengan membandingkan temuan-temuan penelitian yang diperoleh dengan teori dan temuan empiris lain yang relevan;

4.   memodifikasi teori yang telah ada atau menyusun teori baru. Hal ini penting dilakukan jika penelitian yang dilakukan dimaksudkan untuk menelaah teori baru;
5.   menjelaskan implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan-temuan penelitian.
Pada pembahasan, bila hipotesis yang diajukan ditolak harus dijelaskan kemungkinan faktor penyebabnya. Faktor tersebut bisa berkaitan dengan faktor nonmetodologis, seperti adanya intervensi variabel lain, maupun faktor metodologis, misalnya instrumen yang dipakai tidak sahih atau kurang reliabel. Untuk itu  perlu dijelaskan letak kekurangsempurnaan tersebut.

E.  Simpulan dan Saran
Simpulan dan saran berisi kesimpulan dan saran. Isi simpulan harus terkait dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Simpulan merangkum semua hasil penelitian dengan mengacu pada tata urutan pada bab hasil penelitian. Sedangkan saran yang diajukan harus bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, maupun simpulan. Saran hendaknya dirumuskan secara rinci dan operasional.





                         
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar